Masuk STAN ? Berpikirlah 2x

Beberapa hari yang lalu Akun twitter Kementrian keuangan Republik Indonesia mengeluarkan kicauan yang berbentuk sebuah pengunguman. Pengunguman yang oleh beberapa orang telah lama ia menantinya.

Ya, bertepatan dengan hari dimana pengunguman kelulusan Ujian Nasional tingkat SMA tahun ajaran 2013/2014 KEMENKEU mengeluarkan berita bahwa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara telah resmi dibuka.

            Hal ini membuat beberapa anak SMA  yang memang bercita – cita menekuni pendidikan di STAN setelah tamat SMA tidak berkonsentrasi lagi menunggu hasil Ujian Nasional . Dia lebih tertarik membuka link dan menghubungi senior – senior atau orang yang iya kenal yang lebih dulu menginjakkan kaki di STAN.

            Bukan Cuma mereka para anak generasi 2014, tetapi para korban kegagalan ketatnya USM STAN tahun sebelumunya yang masih penasaran akan kemampuannya. Bahkan mereka siap meninggalkan kampus tempat belajarnya sekarang demi 1 kursi di STAN.

            Timbul pertanyaan di benak saya. Apa yang sebenarnya membuat mereka begitu tertarik memasuki kampus tempat saya belajar ini. Apa yang sebenarnya mereka inginkan dan apa dasar mereka sebegitu inginnya mengabdi pada Negara. Cita – cita ? Uang ?  Pekerjaan? Atau sama sekali tidak tau?.

 

HAL YANG HARUS DIPIKIRKAN       

            Masa kecil adalah masa yang indah, masa dimana imajinasi kita mampu menembus batas – batas logika dan ketidak mungkinan. Masa dimana kita punya segudang cita – cita yang ingin kita capai.

            Dokter, Arsitek, Guru, Polisi, tentara, hingga astronot dan sebagainya sering menjadi jawaban kepolosan kita saat kecil. Sebuah khayalan yang sebenarnya dapat diwujudkan dengan langkah yang jelas yang dapat kita susun. Bayangkan betapa bahagianya hati kita jika cita – cita kita tersebut terwujud menjadi kenyataan. Melakukan hal yang disukai dan diimpikan, dibayar, dan membahagiakan serta membanggkan orang tua.

 

Siapkah kita membuang semua angan  dan impian kita itu ?

            Ketika memasuki Sekolah Tinggi Akuntansi Negara hanya 1 yang dapat kau lakukan setelah tamat dari kampus itu. Bekerja di lingkungan kementrian keuangan sampai hari tuamu. Kehidupan datar dan monoton yang akan kau rasakan. Jauh dari angan dan cita – cita mu saat masih kecil. Bekerja pagi hingga sore, ber istirahat malam hari, dan melakukan itu sampai umurmu tak memungkinkan lagi untuk bekerja. Siapkah kau akan hal itu?.

            Kau akan melihat teman – teman sma mu yang belajar di tempat lain wisuda dan bebas memilih menjadi apa yang mereka mau. Mereka mencoba untuk meraih mimpi mereka dan mereka berhasil melakukannya. Sedangkan kau?. Kau gagal meraih cita – citamu karena tidak memikirkan dan tidak sadar dengan memasuki kampus STAN kau telah mengubur impian mu dalam – dalam.

 

Bersiaplah hidup dalam kesederhanaan

Jangan pernah bermimpi untuk menjadi kaya raya dengan bekerja menjadi pegawai negeri, sebesar apapun gaji pegawai kemenkeu diterima mereka yang telah kau dengar, tidak akan dapat membuatmu kaya raya. Kalau kau bermimpi untuk kaya dengan menjadi pegawai negeri sebaiknya kau lupakan kampus ini.

Sebagian orang mengidentikkan kampus ini dengan Gayus Tambunan, salah satu alumni yang telah mencoreng nama baik kampus ini. Jika kau punya keinginan sedikit saja menjadi seperti dia, segera pergi, kau hanya akan menjadi parasit dan semakin mencekik masyarakat negeri ini,

 

Bersiap untuk iri kepada teman – teman mu yang menjadi . . . . .  

            Kau akan melihat orang lain menghasilkan uang ratusan juta dengan menjadi arsitektur, kau akan melihat temanmu menghasilkan jutaaan dalam sehari dengan menjadi dokter, kau akan melihat temanmu duduk santai tanpa beban namun berpenghasilan miliyaran dalam setahun karena dia merupakan seorang pengusaha besar. Atau kau akan melihat temanmu menjadi bintang terkenal atau pengacara kondang yang penghasilnnya per detik.

Sedangkan kau ? kau akan di gaji sebagaimana yang telah ditentukan. Gajimu yang bekerja keras dengan temanmu yang tidak bekerja keras akan sama saja asalkan masih dalam golongan yang sama.

 

 

Bersiap untuk tak merasakan menjadi mahasiswa seutuhnya

            Disini kau tidak akan merasakan yang namanya perubahan suasana dari sekolahmu yang dulu, Aturan ketat, pakaian yang ditentukan, semua akan tetap kau dapat. Tidak akan ada namanya bersolek memperindah penampilan dengan pakaian yang bagus, semua sudah di atur dengan warna dan style yang sama.

            Tidak ada bagimu orasi akan ketidak puasanmu terhadap kebijakan dan perintah kampus, kau akan di depak jika melawan aturan yang telah ditentukan.

 

Bersiap untuk tinggal antara Sabang sampai Merauke, atau Miangas sampai Rote

            Bersiap lah untu merasakan suasana tinggal di Jayapura, Mamuju atau Pare – pare. Kau tidak akan tau nasibmu kelak, kau tidak akan tau dimana kau akan bekerja, bersiaplah untuk tinggal di tempat – tempat yang tak akan pernah kau bayangkan.

 

UBAH PEMIKIRANMU !!!!!

 

Jika kau masuk STAN karena ingin kaya raya maka sebaiknya kau tidak usa kesini. Cobalah kau mulai membiasakan diri dengan mensyukuri apa yang kau punya. Tidak ada gunanya koleksi puluhan mobil jika didapat dari uang yang bukan hak kita. Tidak ada gunanya rekening gemuk miliyaran jika bukan gaji kita atau penghasilan halal kita isinya.

Peraturan ketat tersebut adalah untuk mendidikmu dari awal agar nantinya di instansi kau belajar mentaati peraturan dan membiasakan diri dengan keadaan yang tidak kau sukai. Kau di latih untuk dapat bertahan dalam suasana yang mungkin tidak kau sukai

Mulai lah belajar unttuk berharap secukupnya, Usaha sekuatnya, kecewa sewajarnya, dan bersukur sebanyak – banyaknya dengan apa yang kita miliki.

Siapkan dirimu seutuhnya untuk menjadi abdi negara. kau adalah salah satu calon pahlawan negari ini karena kontribusimu turut membangun negeri. Siapkan dirimu untuk berani berdiri paling muka, STAN pandai menempah cita baja.

Ubah niatan awal yang hanya ingin mendapat jaminan penghasilan tetap dengan niat ingin mengubah bangsa ini lebih baik. Jadi lah permata Harapan Negeri.

225 tanggapan untuk “Masuk STAN ? Berpikirlah 2x”

  1. Nice post. Saya baca dari awal sampai akhir, hingga seluruh komentarnya saya baca. Saya orang yang sangat awam tentang STAN, PTN, PTS bahkan jujur saya juga awam tentang apa itu kuliah (jurusannya, cara belajarnya, manfaatnya). Saya sekarang duduk di kelas XII (IPA) SMA, tepatnya baru naik kelas. Saya bingung kedepannya bagaiamana nasib saya, lulus dari SMA mau kerja atau kuliah, atau kerja dulu baru kuliah, lulus kuliah baru kerja lagi. Jujur saya orang yang “bodoh” di sekolah dan hampir seluruh pelajarannya saya tidak menguasai betul. Saya sangat bingung apa keahlian khusus dari saya apa yang bisa saya lakukan, apa yang benar-benar saya inginkan. Tapi saya ingin sekali bermanfaat untuk orang banyak terutama orang disekitar saya, tapi saya bingung harus bagaimana dan harus memulai dari mana. Dari kecil cita-cita saya sering berubah-ubah yaitu pelukis, arsitek, profesor, arkeolog, dan yang terakhir dari SMP kelas VII hingga sekarang SMA kelas XII saya sangat ingin menjadi seorang pengusaha tapi entah pengusaha apa. Saya bingung dengan hidup saya sendiri. Saya bingung bagaimana nasib saya setelah lulus SMA yang hanya tinggal kurang dari satu tahun lagi. Apakah saya harus kerja tapi kerja apa? Ataukah kuliah tapi mau mengambil jurusan apa? Tentang hobi atau kesenangan saya akan kegiatan sesuatu. Saya sangat senang bermain catur dan game, saya pun sangat senang memperbaiki sesuatu yang rusak dari gadget saya atau teman-teman saya karena saya senang mengoprek android namun saya tidak terlalu ahli dalam hal itu yang terkadang malah memperburuk kerusakannya. Saya bingung apa passion saya. Tolong siapa saja bantu saya berikan pencerahan dalam hidup saya ini setidaknya bantu saya untuk menentukan pilihan saya setelah lulus dari SMA ini, kuliah kah? atau kerja? Jujur keluarga saya mungkin kurang mampu untuk biaya kuliah, tapi karena saya dengar STAN itu gratis saya jadi ingin masuk STAN walau mungkin kemungkinannya sangat kecil untuk saya masuk STAN. Ataukah saya pilih untuk bekerja saja, tapi kerja apa? Saya kira saya tidak banyak memiliki keahlian khusus atau tidak ada sama sekali, nilai dari hampir setiap pelajaran di sekolah pun juga tidak terlalu bagus. Mungkin kalau kerja saya akan ikut kakak saya yang bekerja di butik, meski saya sebenarnya tidak ingin bekerja disana. Karena saya sejak kecil ingin sekali lebih dari kakak saya, karena saya dan kakak saya dulu sering sekali dibanding-bandingkan oleh keluarga saya, dan kakak saya selalu jadi yang terbaik daripada saya. Dan jika saya bekerja di tempat kakak saya bekerja saya kira saya tidak akan pernah bisa lebih dari kakak saya yang hanya bekerja di sebuah butik. Mohon bantuannya, meskipun ini mungkin OOT.

    1. Gak papa dek. Testnya Juga Pilihan ganda Kok. Klo rezeki ya masuk. Jangan malu dengan pekerjaan apapun. Malulah kalau Terlalu lama membebani orang tua.

    2. Berasa baca curhatan 😁. Bahasa dan EyD-nya terstruktur banget, rapi. Wkwk. Kenapa nggak nyoba kuliah jurusan pendidikan bahasa Indonesia?
      #salahfokus
      Sepertinya mayoritas anak sma yang mau lulus ngalamin hal yang sama seperti kamu. Tetap berdoa dan usaha. Semangat!! 😇 ingat, kamu nggak sendirian. Banyak teman dan keluarga yang bakal nge-support kamu gimanapun kamu, atau diapain kamu.

  2. Saya alumni STAN yang baru saja ditempatkan di Direktorat Jenderal Pajak. Saya rasa tulisan ini banyak benarnya walaupun sebenarnya terlalu sempit karena hanya mencangkup dari 1 sudut pandang.

    Sebenarnya banyak teman-teman saya di STAN yang juga merasa seperti penulis diatas, bila jadi PNS hidup akan monoton, kerja gitu-gitu aja dan nggak berkembang. Kerjaannya selalu ngeluh dan bilang mending di universitas bisa bebas jadi apa yang dimau. Ngeluh karena gak bisa jadi orang kaya raya.

    Di sisi lain, teman2 saya yang berkuliah di universitas (apalagi yang gagal tes STAN berkali2) berfikir bahwa mendapat kesempatan kuliah di STAN sangat menguntungkan. Harus disyukuri. “Yah, lulus di Universitas gini juga ending2nya nyobain tes PNS, terus berharap, terus ga dapet2 karena saingannya bejibun. Mending masuk STAN sekalian.”

    Lihat? Ada 2 sudut pandang. Jadi saya mengambil kesimpulan bahwa kebanyakan manusia berfikir bahwa hidupnya akan lebih baik apabila dia tidak ada di posisinya saat itu, apabilaaa dia fokus memikirkan sisi negatif (sisi gak enak) dari posisinya saat itu.

    Yang pontang panting cari kerja, mikir enak banget ya jadi anak STAN. Yang jadi PNS di kementerian lain selain kementerian keuangan berfikir, enak banget ya di keuangan tunjangannya besar.

    Yang udah enak2 duduk manis di kantor sebagai PNS kementerian keuangan mikir, “temen2 gue gajinya udah 30juta aja punya mobil dimana2.” Lantas menyesal cuma kuliah untuk jadi PNS.

    Temanku, apapun itu disyukuri sajaaa…. 🙂
    Saya pribadi merasa memang kerjaan saya monoton, tapi kakak saya yang menjadi pegawai bank, dan pegawai swasta lain juga merasa monoton. Bedanya mereka bebas mau tiba2 merubah karirnya dimanapun. Lantas PNS kementerian keuangan tidak bisa? Banyak yang menjadi pegawai OJK, BI, world bank, dan meninggalkan kementerian keuangan. Semua soal pilihan. Jadi sulit ya sebenarnya kalau PNS dibandingkan dengan dokter atau pengacara, sangat berbeda. Yang bekerja menjual jasa dan menjadi pegawai sangatlah berbeda. Kembali lagi kepada adik2, mau jadi apa? Apa passionmu?

    Ini adalah (+) dan (-) menjadi mahasiswa STAN sampai bekerja di Kementerian Keuangan versi saya, saya berusaha senetral mungkin:

    [+]:
    – Biaya kuliah Rp. 0 sampai lulus
    – Lulus dari STAN ditempatkan di lingkungan kementerian keuangan sebagai PNS
    – kuliah disekitar orang-orang yang rajin dan cerdas2 (kebanyakannya)
    – memang tidak bisa orasi (karena menjadi bagian dari pemerintah), namun kegiatan kampus sangat banyak, organisasi melimpah, penyaluran seni dan budaya masih banyak, kepanitiaan selalu ada aja tiap bulan, bila dibandingan PTK lain masih lbh mirip kampus.
    – waktu kuliah seperti kampus pada umumnya, sesuai jadwal mata kuliah. Bukan kaya SMA yang pagi masuk siang pulang. Apabila hanya ada kuliah sore maka masuk sore saja.
    – Kementerian keuangan sebagai salah satu kementerian yang prestigious serta memberi tunjangan yang dikategorikan lebih besar dibanding PNS di lingkungan kementerian lain. Walaupun tergantung instansi lagi.
    – kepastian bekerja apabila bertahan sampai lulus
    – kesempatan beasiswa ke luar negeri dan dalam negeri yang melimpah di kementerian keuangan
    – hidup berkecukupan sampai pensiun
    – banyak teman2 saya yang lulusan S1 menjadi pegawai bank dan swasta namun gajinya dibawah saya sebgai lulusan D3. Walaupun kembali lagi ke instansi mana di kemenkeu.
    – apabila suka dengan hidup cukup dan terjamin, walau bukan melimpah. Sangat cocok. Untuk orang2 yg tipenya ambil aman.
    – masa tua terjamin
    – mengabdi kepada negara di sektor keuangan negara.

    [-]:
    – apabila tidak kuat dengan sistem dan belajarnya, maka akan Drop Out
    – persaingan nilai dan saling menjatuhkan dalam nilai sangat kental diantara mahasiswa
    – bukan kampus yang bisa bebas2 nanya temen saat ujian, kerjasama saat ujian. Nyontek = DO.
    – berada di bawah banyak peraturan2 yang harus terbiasa dipatuhi sejak saat kuliah.
    – baju kuliah ada aturan tidak bisa bebas
    – bekerja seperti pegawai pada umumnya, pergi pagi pulang sore. Kalau punya free spirit untuk bekerja suka2 seperti pengusaha, ya sulit.
    – gaji bukan yang puluhan ratusan juta. Mau kaya? Nabung!
    – tidak jarang disangka korupsi karena kasus GayusnTambunan walaupun sebenarnya tidak spt itu.
    – untuk orang yang tidak suka diatur, mending gak usah. Jadi pengusaha atau wiraswasta saja.
    – untuk yang ingin jadi miliyader di usia 30an, mending gak usah. Disini kami dapat gaji yang sangat cukup, bukan melimpah.
    – apabila tipe org yang senang dengan resiko besar dan tidak pernah merasa puas, bukan tempat yang sesuai.
    – harus siap ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia.

    Jadi intinya menurut saya, tanya dulu dirimu ingin yang seperti apa. Yang aman2 atau beresiko? Yang ga usah cari2 keja lagi atau yang mau cari yang lebih hebat dan lebih baik? Akhirnya mau masuk2 PNS lagi atau gak akan mau jadi PNS?

    Saya merasa bangga menjadi keluarga Kementerian Keuangan, walaupun PNS namun yang saya dapatkan lebih dari PNS lain dan tidak semonoton PNS lain. Salam 🙂

    1. Kak saya kepengen banget masuk STAN, tp kalau lulus usm stan bisa langsung milih gk? Kayak milih di bea cukai
      Trus nanti kalau kuliah di STAN pelajarannya kayak gimana? Apa sama seperti di SMA? . soalnya saya takut kalau misalnya saya gk bisa kuasain makulnya saya takut bakalan di DO

  3. saya baru kelas XII, saya awalnya bimbang sekali mau melanjutkan kemana setelah lulus, apakah PTN atau ikatan dinas. Saya berpikir tentang STAN karena ibu saya pernah merekomendasikan, agar hidup terjamin dan aman. Tetapi saya terlalu takut masuk ikatan dinas atau menjadi PNS, terutama karena pakaian, saya suka menggunakan pakaian yang besar dan tertutup, sedangkan di ikatan dinas harus seragam, seragam SMA saja saya sudah sangat tidak suka menggunakannya (emang harusnya masuk MAN aja si kalo mau pakenya yg tertutup-_-). Dan setelah baca postingan ini saya semakin yakin untuk melanjutkan sekolah saya di PTN dan tidak kepincut STAN lagi, untuk mencapai cita cita saya, terima kasih 😀

  4. Terima kasih kak atas opini dalam artikel diatas dan juga kepada kak Alumni yg sdh berkomentar menjelaskan STAN secara detail, memungkinkan saya untuk melakukan komparasi terhadap stan dan universitas sehingga saya menemukan jawaban saya. Memang benar, apapun kembali ke diri masing2, karena tingkat kenyamanan orang tidak sama. Gaji 20 juta rupiah akan memiliki nilai berbeda untuk setiap orang. Tapi kalau saya yang nomor satu adalah mana yang paling cocok dengan passion saya,sehingga saya bisa mengoptimalkan kemampuan saya untuk cita2 saya(bermanfaat bagi org banyak) terlebih dari itu gaji dan hak yg bersifat materi lainnya akan mengikuti sebagai apresiasi dari kerja saya.

  5. Terimakasih atas tulisannya. Sangat bermanfaat untuk saya yang berusaha meninggalkan kampus saya sekarang dengan harapan dapat masuk stan setelahnya. Semoga harimu tidak semembosankan itu. Have a wonderful day 🙂

  6. Tp ada juga sih bnernya.
    Saya pnya tmen dlu wktu kuliah sempet 3 bulanan sejurusan di UI, tp dia ninggalin UI krena lulus di STAN.

    Tahun 2015 saya masuk BPK, dan entah memang jodoh atau gimana, saya dipertemukan lagi dg teman saya yg kuliah di STAN tadi. Saya masuk dg Gol IIIa sementara dia yg sudah duluan masuk BPK bberapa tahun masih golongan IIc, karena dia D3.

    Dan ga tau knapa, anak anak STAn seperti mengalami penurunan kualitas saat sudah bekerja, kalah sama PNS2 yg masuk lewat jalur umum spt Anak anak UI, ITB, IPB dan UGM. Yg pasti bahasa inggris mereka agak kurang bagus krena mungkin selalu pakai bahasa pengantar bahasa indonesia baku kali ya.. entah lah ya.

    Makanya saya bilang, ngapain dia dulu malah kabur ke STAN, toh ujung2nya kalah ama anak yg non STAN. Cek aja deh, Auditor Muda dan Madya lebih banyak diisi oleh pns pns yg tadinya berasal dari luar STAN krena mereka memulai golongannya dari IIc bukan IIIa.

    1. Yang pertama selamat Buat mas yang masuk BPK 🙂 . Gini mas. Jangan bilang ngapain dia dulu kabur ke STAN dari UI. Itu masalah Pilihan Mas. Seperti saya Bilang. Semua masalah berani ambil Resiko atau tidak.

      Dia Milih STAN. arah dan tujuannya sudah pasti kemana. Jika dia Kuliah dia bisa jadi apa saja.

      Anak – anak stan yang mas lihat itu di mana ? Anak2 STAN Ribuan mas tiap tahun. Jangan d Judge Ada penurunan Kualitas. Apa lagi lihattnya dari Satu Bidang Bahasa Inggris. Banyak anal Stan yang jago bahasa inggris. Bahkan tahun 2012 – 2014 saya Lupa tu. Anak stan ikut Olimpiade ke Australia.

      Anak STAN sekarang Berjumlah ribuan. Dari sabang sampai Merauke. Sama seperti Umum juga Bukan ? Mas baru masuk 2015 tapi uda menilai seluruh anak – Anak STAN sekarang mengalami degradasi.

      Soal IIIa Dan IIc Bahkan IIA yang dari D1. Semua ada peran masing2. D1 amat di butuhkan karena kurangnya Pelaksana., begitu juga d3 dan S1. semua ada Porsinya. Harus ada yang mengisi peran tiap sektor.

      🙂

  7. kak,,saya gk pinter banget bahasa inggris/matematika,,tapi saya tertarik dengan Akuntansi dan Perpajakan.Saya cuma ingin nurutin permintaan ibu saya untuk masuk Stan,tapi saya bingung mau masuk jurusan Ipa/Ips
    #tolongsarannyakak

  8. Jadi pegawai pajak bea cukai itu haram..semoga adik adik yg kuliah di stan diberikan pencerahan dan hidayahnya..amin..

  9. Kak, saya masih awam tentang stan. Saya pengen nanya tentang pernikahan. Pernikahan itu dilarang pada saat jadi mahasiswa saja atau sampai kerja juga tidak boleh

  10. apakah penulis pernah tes STAN lalu gagal? sehingga membuat tulisan ini? saya rasa iya.. karena apa? karena anda sebagai penulis begitu peduli tentang STAN hingga anda membuat tulisan ini karena kekecewaan anda.

  11. kak,di STAN itu penguasaan mata pelajaran apa yang menguntungkan buat kelangsungan kuliah nya (jurusan yang sesuai buat mata pelajaran tersebut)

  12. Assalamualaikumm..
    Saya curhat yah.. tp sebelumnya kenalan dulu.
    Nama Maisyah aka Sandra. Kelas XI Mipa 1 di Man 1 Makassar. Gini nih..
    Saya bingung dan bimbang tentang kehidupan saya. Saya punya banyak cita2, dan hobi serta passion saya juga beragam.
    Tp saya bingung bagaimana mewujudkan cita2 saya.
    Saya ingin jadi penyanyi. Saya sangat suka menyanyi, tp saya masih ragu apakah suara dan kualitas saya mampu memikat orang2. Tapi(lagi) teman2 saya selalu mensupport saya untuk berkarir di bidang ini. Saya bermimpi bisa konser di panggung besar dengan jutaan penonton/fans. Eaa..
    Saya juga suka menggambar khususnya mendesain. Saya suka mendesain baju dan rumah. Terkadang saya bermimpi (lagi)memakai pakaian desain saya sendiri, membuat butik, mengadakan fashion show dan menjadi desainer terkenal. Tentunya saya akan merasa bangga ketika orang2 berjalan memakain pakaian yang didesain oleh saya.
    Untuk desain rumah, saya bercita2 menjadi arsitek. Saya ingin mendesain rumah saya sendiri sesuai kemauan saya. Saya ingin rumah dekat pantai dan bermain musik menghadap sunset.
    Ketika saya berjalan2 di kota Makassar, saya prihatin dengan struktur kota ini. Agak tidak teratur. Setelah saya menjelajah (eaa) daerah di sekitar Makassar, saya merasa ada yang kurang dari negeri ini. Saya ingin membuat sesuatu yang dapat membuat orang2 tidak bosan jalan di negeri ini. Saya ingin mengurangi kepadatan rumah yang kurang bagus. Saya ingin memperbaiki banyak hal (arsitek’s feeling). Dan saya menghayalkan bangunan-bangunan ketika saya jalan di negeri ini dengan perasaan bangga. Bangga bahwa inilah hasil desain saya. Bukan itu saja, tempat bermain, masjid, sekolah, perumahan dan lain lain.
    Saya pun bersemangat untuk mencari referensi untuk menjadi arsitek dan apa saja persiapannya.
    Namun, saat ini. Jujur saya menangis ketika membaca postingan dan komentar2 tentang kekurangan STAN. Saya bimbang.
    Begini, ketika saya meminta dukungan ke orang tua tentang impian saya. Ibu saya mendukung. Tetapi tidak bagi ayah saya. Ia menyarankan untuk masuk PKN STAN. Bahkan ia bilang jika misalnya suatu hari saya lulus PKN STAN dan hari itu juga ayah saya akan dicabut nyawanya, ia ikhlas. Ia iklas. 😢😭. Ibuku bertanya pada ayahku hal yang juga pertanyakan, apa alasannya? Ayahku hanya diam. Ia bahkan membelikan buku soal PKN STAN. Aku sangat ingin menangis malam itu, apa yang sudah kuharapkan dan kuimpikan akan kubanggakan suatu saat nanti, harus kukubur pada akhirnya demi masuk PKN STAN. Belum lagi bayangan akan susahnya masuk STAN, kalau lulus yah kuliahnya akan seperti apa, (jujur aku agak bosan dengan kehidupan SMA/MAN yang agak datar ini) belum lagi aku tidak terlalu into it, dan bayangan yang paling mengerikan adalah harus kerja kantoran dari pagi sampai sore terus menerus sampai tua, monoton bangett. Aku tidak tahan dengan pekerjaan yang terus menerus berulang tanpa ada perubahan ataupun perkembangan. Aku sangat memimpikan sesuatu yang dapat membawa cerita hidup tak terlupakan untuk diriku sendiri. Aku ingin sesuatu dariku masih hidup dan berdiri meskipun nanti aku sudah mati. Aku ingin menghasilkan suatu karya dan membawa perubahan.
    Aku juga ingin memperbaiki negeri ini, banyak hal yang bisa dieksplore dari negeri ini. Dan aku ingin menemukannya. Tapi bagaimana bisa aku melakukan semua itu jika suatu saat aku hanya akan duduk seharian? Oh Tuhan. Berikan aku jalan. Aku curhat disini agar Engkau dapat mengirimkan seseorang melalui hidayahMU untuk menolongku.
    Hidup hanya sekali, dan aku ingin melakukan banyak hal sebelum aku mati dan tinggal di akhirat. Yang aku yakini, tidak semua yang kita lakukan di dunia dapat dilakukan di akhirat.
    Duh kok curhatku lari kesana kesini. Yah maklum, ini curhat dari isi pikiran dan hati. Yang tentu saja jalan terus.

    Jadi bagaimana apakah saya harus mengikuti saran ayah saya ataukah berteguh pada cita2 saya? ATAUKAH ada jalan lain?
    Misalnya, jika saya lulus/tidak lulus di salah satu pilihan ini. Atau lulus kedua2nya. Yang mana yang harus saya pilih?
    Arsitek/TehnikSipil atau PKN STAN?

    Huft. Sekitar setengah jam saya menulis ini. Dan perasaan saya sudah mulai baik dan stabil. Sekarang saya hanya berserah pada Allah Swt. Sungguh rencanaNya lebih baik.

    Tp saya masih butuh bimbingan. Saya tidak ingin melakukan kesalahan maupun menentukan pilihan yang salah. Saya.. ingin..
    Yah begitulah.

    Terima kasih..

  13. Kaka mnjelaskan stan sedemikian rupa, tapi kaka sndiri udh jdi mahasiswa stan, knapa bisa demikian? Atau setelah kaka masuk stan kaka merasa nyesal ? Sbnrnya citacita kaka apa dan apa motif kaka masuk stan?

    1. Sepertinya kamu harus baca ulang tulisan author baik-baik. Karena awalnya saya juga berpikir kalau author kontra dengan STAN tapi setelah baca sampai akhir saya tahu author memang mau mengarahkan supaya lebih mengetahui motivasi utk masuk STAN itu apa dari pribadi masing-masing

  14. mas maaf nih, mau tanya..kalo misal SMA IPA lanjut kuliah non STAN, trus masuk ke bea cukai gmn? bisa atau nggak? kemungkinan besar atau kecil? saya masih awam mas baru smp…mohon jalurnya trimakasih

  15. Salam kenal,
    ijin ikut sharing,
    sama kayak teman2 yang lain sejak sekolah kemampuan biasa2 saja. cita2 juga sering berubah.bingung mau jadi apa. Pas akhir sma pengen jadi apa saja kecuali PNS. Alasannya, kebetulan Bokap PNS biasa dan kita hidup pas pasan.
    Ane alhamdulillah pernah kuliah di 3 tempat, PTN jur Teknik, PTS jur ekonomi dan STAN. dan secara garis besar semua ada kekurangan dan kelebihan. Tapi jujur, merasa sangat beruntung pernah kuliah di Non Stan.
    Akhirnya masuk stan krn faktor ekonomi, bokap mau pensiun, tanggungan masih 2 lagi yang kuliah. ane ngalah, memang hidup itu harus ada yg dikorbankan.
    Sekarang sudah cukup lama dikemenkeu, klo perasaan bosan, pasti adalah. Tapi harus komit sama pilihan. jalani dengan ikhlas dan penuh tg jawab. kerja sungguh2.
    Jalani peran yang Allah kasih ke kita dengan sebaik baiknya. klo aparat, jadilah aparat yang baik, klo pedagang jadilah pedagang yang baik.
    Mengatasi kebosanan dan rutinitas bisa dengan banyak hal. bisa ikut komunitas2. klo ane suka bergaul dilingkungan baru. cari temen nongkrong yang beda profesi, dan ane juga sabtu minggu kerja freelance ditempat lain, bukan semata2 krn uang tapi juga biar banyak teman. Dan yang utama jangan lupa ibadah, jadilah manusia yg berguna bagi yang lain. caranya apa saja.
    Buat adik2 tetap semangat untuk mengejar cita2, jangan pesimis, yang masuk STAN/PTN tidak semuanya yang unggul disekolah dan sebaliknya juga. Tapi selalu ingat, apapun profesi yang kita jalani niatkan untuk ibadah dan ingat semua nanti dimintai pertanggungjawaban .

  16. Maaf, mau tanya.

    Kalau sudah kerja setelah lulus STAN, apakah kita tdk boleh mengundurkan diri begitu saja sampai pensiun?
    Misalnya kita lulus D1 STAN dan sudah kerja di dinas terkait, apakah kita tidak bisa naik pangkat? Bagaimana jika ingin naik pangkat? Apakah kita harus mengabdi beberapa/belasan tahun agar bisa naik pangkat?

    Mohon dijawab pertanyaan saya yang panjang lebar ini.

  17. kak mau tanya kalau misal ketrima stan tapi ndak daftar ulang maksudnya mau mengundurkan diri sebelum masa pendidikan di mulai itu apa diperbolehkan? wajib bayar denda tidak kak?
    terimakasih sebelumnya

  18. Kabeh kalah karo wong bejo..
    Nek kowe sugeh ati gusti allah ora turu mesti intuk balesan engkang luweh.. Begegeg ugeg” hemel” sak dulito..

  19. Agak sedikit miider karena teman dari sekolah SMA bilang kalok sekolah kedinasan prioritaskan anak SMA, sedangkan saya sekolah di SMK. Tapi saya niat banget masuk stan. Ditempatin dimana aja mau (karena emang mau jauh dari kota asal) tapi mikir biaya hidupnya yang serba kekurangan.Saya gak puny plan a or b. Cuman stan aja niatnya karena belum kepikiran sekolah lain😊 saya masih dilema antara akuntansi atau pajak, d1 atau d3😢

  20. Mau nanya nihh..
    Emang kalo udh lulus, pasti ditugasin di Tempat yg harus kita terima ya ? Ga bisa milih sendiri gitu ?
    Terimakasih

  21. Mau nanya kak. Klo stan di balikpapan jurusannya apa aja? Apa ada pajak? Trs kak. Skrng saya naik kls 2. Saya lahir tahun 24des 1999. Otomatis saya lulus ajaran 2018/2019. Apakah masih bisa daftar di stan? Karna saya baca artikel katanya max umur daftar stan adalah 20. Mohon dijawab kak:)

      1. Kak makasih, tulisannya bemanfaat sekali. Jadi saya bisa mempertimbangkan lagi keinginan saya untuk masuk STAN. Dan insyaallah saya optimis untuk mengikuti usm STAN doa kan semoga 2019 saya menjadi mahasiswa STAN dan bisa lulus tanpa terkena DO hehe. Makasih sekali lagi kakk 🙂

  22. Kak Ad Yg Bilang Kalau Kuliah di Stan Sambil Kuliah Sambil Digaji Perbulan Emang Bener?

  23. tp klo soal mengabdi ke instandi pwmerintah,gaji yang segitu2 doang,banyak juga kkk kulusan ari univ2 yang akhirnya jadi cpns,atau kerja di perusahaan swasta

Tinggalkan komentar